“Utang Budi” Pater Thomas Krump, SVD

- Admin

Selasa, 22 Juni 2021 - 18:57 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pater Thomas Krump, SVD

Pater Thomas Krump, SVD

Kami Menyebutnya Pentekosten

Sekolah, iman Katolik dan kabar gembira (injil), keutamaan, gaya hidup dan lainnya adalah warisan yang sekiranya menjadi teladan sang Misionaris. Tak hanya itu, ada satu tradisi yang yang unik dari Pater Thomas.  Minggu-minggu sebelum pentekosten biasanya digelar pertandingan sepak bola antar KUB atau kampung. Stasi yang menang di pertandingan antar KUB menjadi kontigen perwakilan dari stasi pust di Ketang untuk bertanding melawan stasi lainnya.Pertandingan berlangsung selama satu pekan sebelum perayaan hari raya Pentekosta. Panitia telah merancang agar partai final berlangsung pada hari minggu Pentekosta.

Baca juga :  Menjaga Warisan Nenek Moyang dengan Cara Kekinian

Stasi-stasi yang berjauhan dari stasi pusat memenuhi Paroki Ketang. Umat tumpah ruah, baik tua maupun muda, laki-laki dan perempuan. Pentekosten memang benar-benar saat yang tepat untuk mempertemukan umat dari seluruh paroki Rejeng-Ketang.

Baca Juga : Jacques Ellul tentang Masyarakat Teknologis
Baca Juga : TWK dan Skenario Pelemahan KPK

Baca juga :  Tanahikong, Dusun Terpencil dan Terlupakan di Kabupaten Sikka              

Pertandingan itu dipersatukan oleh bola kaki berkat bimbingan Roh Kudus. Pertandingan sepak bola seperti Pentekosten karena mempertemukan  umat dari berbagai latar belakang seperti peristiwa pentekosta jemaat perdana di Antiokhia, seperti ditulis St. Lukas penginjil dalam Kisah Para Rasul, tahun 33 M. Begitulah pentekosten di Paroki Rejeng-Ketang sejak puluhan tahun lalu dan perlahan hilang pada tahun 2000-an ketika Pater Thomas memasuki usia pensiun.

Baca juga :  Qui Bene Cantat bis Orat (Tanggapan Kritis atas Penggunaan Lagu Pop dalam Perayaan Ekaristi)

Pada akhirnya, sekolah, iman Katolik, Kabar Gembira, keutamaan, gaya hidup dan nilai persatuan sebagai satu keluarga dalam iman menjadi warisan berharga dari Pater Thomas Krupm, SVD. Pada tahun 2021 ini, Pater Thomas telah merayakan 60 tahun imamat dan 57 tahun berkarya di Paroki Ketang-Rejeng. Di usianya yang  ke 87 tahun, dia beristirahat dan menikmati masa tua di Pastoran Paroki Rejeng-Ketang.  

Komentar

Berita Terkait

Milenial Promotor Literasi Digital dalam Spirit Keberagaman Agama
Kasus Pasung Baru di NTT Masih Saja Terjadi
Seandainya Misa Tanpa Kotbah
Gosip
Sorgum: Mutiara Darat di Ladang Kering NTT
Tanahikong, Dusun Terpencil dan Terlupakan di Kabupaten Sikka              
Qui Bene Cantat bis Orat (Tanggapan Kritis atas Penggunaan Lagu Pop dalam Perayaan Ekaristi)
Namanya Yohana. Yohana Kusmaning Arum
Berita ini 1,430 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:47 WITA

Alexis de Tocqueville dan Tantangan Demokrasi: Mengapa Agama Sangat Penting bagi Masyarakat Demokratis?

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:28 WITA

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Rabu, 21 Februari 2024 - 19:07 WITA

Lingkaran Setan Kurasi Algoritma di Era Demokrasi

Minggu, 18 Februari 2024 - 16:18 WITA

Demokrasi dan Kritisisme

Jumat, 9 Februari 2024 - 18:26 WITA

Saat Kaum Intelektual Lamban ‘Tancap Gas’: Apakah Tanda Kritisisme Musiman?

Selasa, 6 Februari 2024 - 19:06 WITA

Dari Ledalero untuk Indonesia: Menyelamatkan Demokrasi dari Jerat Kuasa?

Senin, 22 Januari 2024 - 20:58 WITA

Debat Pilpres Bukanlah Forum Khusus Para Elit

Rabu, 3 Januari 2024 - 06:57 WITA

Independensi, Netralitas Media dan Pemilu 2024

Berita Terbaru

Filsafat

Paus Fransiskus: Spes non Confudit!

Jumat, 6 Sep 2024 - 23:37 WITA

! Без рубрики

test

Kamis, 29 Agu 2024 - 02:31 WITA

steroid

Understanding Oral Steroids and Their Course

Rabu, 28 Agu 2024 - 14:43 WITA

Politik

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Senin, 26 Agu 2024 - 10:28 WITA