“Saya menganggap alat musik keyboard sebagai nafas kehidupan. Untuk itu, saya butuh alat musik itu untuk membuka kursus musik bagi sesama kaum difabel maupun bukan difabel di Nusa Tenggara Timur, lebih khususnya di Kabupaten Manggarai Timur,” kata Yohanes Rongga kepada media ini di Kompleks Perkampungan Kembur, Kelurahan Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur beberapa waktu yang lalu.
Yohanes Rongga merupakan seorang musisi yang saat ini terkenal di Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menyelesaikan pendidikan tinggi di STIPAS Ruteng dan kini sudah 5 bulan mengajar pendidikan agama Katolik di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Borong
Pria difabel mata ini telah banyak mengantongi prestasi selama karir bermusiknya. Jho Rongga, demikian ia dipanggil, merupakan pria asal Kenda, Desa Bangka Kenda, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai. Dia mengalami gangguan penglihatan sejak berumur tiga tahun.
Baca Juga : Perempuan, Iklan dan Logika Properti
Baca Juga : “Utang Budi” Pater Thomas Krump, SVD
Bermula dirinya pulang dari kebun. Ketika sampai di rumah, matanya tiba-tiba mengalami sakit. Seminggu setelah itu, matanya mengeluarkan air yang menyebabkan dirinya tak bisa melihat sama sekali. Barangkali ada gangguan saraf mata saat itu. Dia juga kurang tahu, namun dia mengalami sakit sejak saat itu hingga mengalami difabel mata.
“Keluarga saat itu telah berupaya memberikan pengobatan secara tradisional, tetapi tidak mendapatkan hasil yang maksimal”, katanya.
Anak dari pasangan Bapak Kornelis Sabat dan Mama Veronika Gasim ini mengaku, sebulan setelah itu, dirinya sempat diperiksa ke dokter di Puskesmas Watu Alo. Hasilnya pun mata kanan tetap tidak bisa melihat sama sekali, dan mata kiri hanya bisa melihat cahaya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya