Kategori Hasil Penemuan Fosil dan Artefak Budaya Purba Flores (1)

- Admin

Selasa, 5 April 2022 - 15:37 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indodian.com – Theodor Verhoeven, SVD menemukan fosil gajah purba jenis Stegodon pada tahun 1956 di Ola Bula, Mata Menge, Kabupaten Ngada yang berusia 400.000 tahun. Hasil penemuannya ini mematahkan Teori Wallace Line yang mengatakan bahwa daratan Indonesia Timur, termasuk Flores, tidak pernah bergabung dengan pulau-pulau lain di Indonesia Barat pada zaman glacial atau zaman es yang terjadi sekitar 19.000 tahun yang lalu.  Hasil penggalian fosil dan artefak budaya Flores dikategorikan dalam beberapa kelompok sebagai berikut:

Baca juga :  Jejak Portugis di Paga      

Artefak Kebudayaan Neolithicum (Zaman Batu Muda) Flores

Sejak tahun 1950, Dr. Verhoeven berhasil mengumpulkan 150 buah kapak dan beberapa alat neolithis yang lain. Alat- alat kebudayaan neolithis ini diperoleh dari tangan penduduk lokal di Flores dan juga ditemukan pada bekas-bekas kampung lama. Kapak-kapak tersebut dapat digolongkan ke dalam beberapa tipe: (a) Kapak persegi-panjang (tipe Jawa), (b) Kapak lonjong (tipe Papua), (c) Kapak berpunggung atas atau dakvorming (tipe Seram), (d) Kapak berbentuk campuran.

Tipe kapak yang paling banyak ditemukan adalah kapak persegi-panjang (tipe Jawa), walaupun ada juga sejumlah kecil kapak lonjong (tipe Papua). Kapak-kapak tipe Jawa dan Papua ini ditemukan di wilayah Timur pulau Flores. Hal ini menunjukkan bahwa “pulau Flores berada di daerah pertemuan unsur-unsur Barat dan Timur dari era Neolithicum Indonesia.”

Baca juga :  Misteri Manusia Purba Flores (Homo Floresiensis)

Dan berhubung hingga saat ini belum ditemukan tempat pembuatan dan pengasahan alat- alat ini di Flores sebagaimana di Jawa dan Sulawesi Selatan, maka diperkirakan kapak-kapak ini datang dari luar Flores. Itu berarti bahwa kebudayaan neolithicum Flores belum lama lampau.

Baca juga :  Bubuk Mesiu di Pulau Flores Abad 15-16

Tambahan lagi kehadiran tipe-tipe kapak ini, pada zaman Neolithicum (4.500-2.500 tahun yang lampau), hanya bisa membuktikan bahwa penduduk pulau Flores pada waktu itu sudah bercocok-tanam (ada jenis kapak untuk upacara menanam padi) dan memelihara ternak serta bermukim di kampung-kampung. Mereka juga sudah mengenal kesenian berupa ukiran-ukiran pada tanah bakar dan pada dinding rumah serta pada perabot-perabot lainnya (ada jenis kapak untuk memahat).

Komentar

Berita Terkait

Bubuk Mesiu di Pulau Flores Abad 15-16
Nama-Nama Orang Flores
Sepak Bola dan Flores
Asal Usul Nama Kewapante
Pengaruh Portugis di Kabupaten Sikka   
Tenggelamnya Kapal O Arbiru, Dili – Bangkok 1973 di Perairan Maumere, Flores
Jejak Portugis di Paga      
Pulau Timor, Satu Ruang Dua Tuan
Berita ini 327 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Oktober 2023 - 22:46 WITA

Seni Homiletika: Tantangan Berkhotbah di Era Revolusi Sibernetika

Berita Terbaru

Politik

Menanti Keberanian PDI Perjuangan Berada di Luar Pemerintahan

Selasa, 25 Jun 2024 - 08:31 WITA

Berita

SD Notre Dame Puri Indah Wisudakan 86 Anak Kelas VI

Jumat, 21 Jun 2024 - 12:13 WITA

Pendidikan

Menyontek dan Cita-Cita Bangsa

Jumat, 14 Jun 2024 - 10:52 WITA

Berita

SMP Notre Dame Wisudakan 70 anak Kelas IX

Kamis, 13 Jun 2024 - 18:26 WITA

Pendidikan

Sastra Jadi Mata Pelajaran

Rabu, 12 Jun 2024 - 20:39 WITA