Di kampung adat Wolotolo ini terdapat tubumusu, keda dan kanga. Ketiganya memiliki arti dan makna yang mendalam. Pertama, tubumusu. Secara etimologis, tubumusu berasal dari dua kata Lio yakni tubu yang berarti pangkal yang tersisa ketika dipotong (dalam konteks ini adalah batu) dan musu berarti mengisap atau isap. Tubumusu secara harafiah berarti batu pengisap.
Tubumusu secara khusus ialah sebuah batu keramat yang terletak di tengah kampung. Bagi orang Wolotolo, tubumusu menjadi tempat warga kampung mempersembahkan sesajen untuk memohon kepada Du’a Nggae (Wujud Tertinggi).
Proses pembuatan tubumusu diawali dengan pertemuan para mosalaki (tua adat). Biasanya pemilihan batu tubumusu diambil dari wilayah tanah ulayat sendiri. Sebelum batu tersebut diantar ke kampung terlebih dahulu direciki dengan darah kerbau. Pada waktu diarak ke kampung, tubumusu dibungkus dengan kain adat dan diiringi dengan tarian. Sebelum batu tersebut didirikan, terlebih dahulu warga menggali lubang dan membuat dasar yang kuat.
Kedua, keda. Keda dalam bahasa Lio berarti bangunan tradisional dengan atap alang-alang yang menjulang tinggi, sebagai balai musyawarah para pemuka adat atau mosalaki, tempat penyimpanan benda-benda peninggalan sejarah dan ana deo sebagai simbol manusia pertama, sebagai tempat tinggal roh-roh serta diyakini bahwa banggunan ini memiliki hubungan spiritual.
Ketiga, kanga. Kanga merupakan pelataran suci di tengah-tengah kampung adat yang berdekatan dengan keda dengan luas sekitar 10 meter. Pada bagian pusat terdapat tubumusu. Kanga juga sebagai pusat segala ritus keagamaan asli suku Lio. Kanga diasosiasikan oleh masyarakat Lio sebagai simbol perempuan dan tubumusu sebagai figur laki-laki. Perkawinan kosmos yang terjadai akhirnya melahirkan kelimpahan bagi manusia melalui rahim kanga.
Kanga sebagai pelataran suci di kampung adat Wolotolo memiliki enam buah tangga dari susunan batu alam. Dua buah tangga di depan pintu masuk memiliki fungsi yang berbeda yakni bagian kanan khusus untuk manusia sedangkan bagian kiri hanya untuk hewan kurban. Dua buah tangga di bagian timur merupakan pintu masuk utama menuju kanga.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya