Indodian.com– Aleksius Dugis (35), warga Kampung Sola, Desa Persiapan Ruan Selatan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, menghirup udara segar setelah sebelas tahun dipasung. Aleksius Dugis, biasa disapa Leksi menderita gangguan jiwa. Melihat keadaanya yang semakin parah, keluarga mengambil keputusan untuk memasung di sebuah pondok untuk kenyamanan keluarga, lingkungan sekitar serta keselamatan dirinya. Awalnya, dipasung dua kaki tetapi karena melihat dua kakinya yang membengkak, keluarga memutuskan untuk memasung satu kaki saja.
Heribertus Paul menjelaskan awal kisah Leksi lepas pasung. Hal itu bermula dari kunjungan pertama dari tim medis Puskesmas Kisol bersama relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Kabupaten Manggarai Timur pada 2019 yang lalu.
Baca Juga : Pelangi di Mataku
Baca Juga : Jejak Pelayanan Transpuan di Gereja Maumere
Sesudah kunjungan pertama tersebut, lanjut Heri, tim medis terus melakukan observasi serta konsultasi ke dokter Dedek di Kota Borong. Selanjutnya, Tim KKI memberikan resep obat untuk dikonsumsi oleh Leksi. Tim KKI memberikan obat khusus untuk Orang Dengan gangguan jiwa (ODGJ) kepada mamanya, Kornelia Daghe untuk dikonsumsi secara rutin selama dipasung.
“Dari 2019 hingga awal 2021, tim medis dan relawan KKI secara berkala mengunjungi sekaligus mengawasi minum obat secara rutin,” jelasnya. Kemudian, dua minggu lalu, lanjut Heri, ia mengunjungi lagi untuk mengontrol proses pemulihannya. Kelihatannya sudah agak membaik. Saat itu kaki Om Leksi bengkak karena terlalu lama dipasung.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya