Komunitas Circles Indonesia: Pendidikan Bermutu bagi Semua

- Admin

Jumat, 23 Juni 2023 - 07:01 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indodian.com – Mengapa bergerak aktif di bidang pendidikan? Demikian pertanyaan yang dilontarkan oleh para anggota komunitas Lingkar Filsafat (Circles) Indonesia saat mengikuti kelas belajar. Terkait hal itu, Ketua Bidang Komunikasi Circles Indonesia Teresa Melisa menjawab bahwa pendidikan adalah aspek yang membentuk peradaban, sehingga komunitasnya mengusahakan giat pendidikan daring kepada sebanyak-banyaknya orang.

“Peradaban sangat erat berkaitan dengan kebudayaan. Peradaban berarti kemajuan, kecerdasan, dan kebudayaan yang elok nan bajik. Pendidikanlah yang berperan penting dalam membentuk peradaban itu,” ujar gadis yang akrab dipanggil Melisa itu, Jakarta (22/6/2023). Bangsa yang maju diibaratkan sebagai bangsa yang semakin luhur dalam berpikir, bersikap, dan berbicara. Bangsa yang maju mengutamakan nilai-nilai yang bercirikan kemanusiaan, imbuhnya. Atas keyakinan itu, Melisa mengaku komunitasnya ingin berpartisipasi dalam memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan masyarakat Indonesia melalui edukasi.

Baca juga :  Nasabah BRI Mengaku Kehilangan Uang di BRImo

Ia mengatakan, “Pendidikan bermutu sudah sepantasnya bisa dinikmati oleh segenap anak bangsa. Pendidikan bermutu bagi semua, agar kita menjadi bangsa yang maju, yang bukan hanya cerdas secara kognitif tapi juga menghidupi nilai-nilai Pancasila dalam laku sehari-hari.”

Menurutnya, pendidikan merupakan metode efektif yang mampu membangun dan melestarikan peradaban bangsa. Pendidikan merupakan sarana untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur kepada setiap manusia. Selain sebagai sarana, pendidikan juga berperan sebagai pengingat bahwa Indonesia dapat berdiri sampai hari ini berkat adanya perjuangan di sektor edukasi di masa lalu yang wajib kita hargai. “Pendidikan bisa membentuk pribadi yang menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaannya, di situlah Circles Indonesia ingin mengambil peran,” ujarnya.

Baca juga :  Pendekar Indonesia: Andika Perkasa Pantas Memimpin Negeri

Circles Indonesia sendiri sejak 2020 lalu dikenal sebagai komunitas para pembelajar di bidang budaya, filsafat, dan sains. Topik-topik yang diangkat dalam setiap giat belajar komunitas itu secara khusus berkaitan dengan filsafat, budaya, politik, studi agama, sains, dan kepemimpinan. Alasan mengambil kajian “filsafat” dalam giat belajar komunitasnya, Melisa mengatakan Circles menyadari bahwa secara prinsip filsafat merupakan induk dari segala jenis ilmu (Mother of Science) sekaligus sebagai rekan dari disiplin ilmu lainnya. Filsafat mendorong pertanyaan-pertanyaan dan rasa ingin tahu pada manusia, sehingga ia berharap seluruh anggota komunitas Circles Indonesia memiliki nalar kritis dan bijaksana.

Untuk itu, secara konsisten Circles Indonesia mengadakan giat kelas-kelas dengan tema-tema besar filsafat, antara lain Filsafat Yunani Klasik, Filsafat Tiongkok Kuno, Filsafat Indonesia, Filsafat Teologi, dan lainnya, dengan para pengampu seperti Prof. Franz Magnis-Suseno, SJ., Prof. Peter Carey, Prof. Komarudin Hidayat, Dr. Otto Gusti Madung, SVD., Rita Wahyu, Connie Rahakundini Bakrie, Laksda (Pur). Soleman Ponto, Dr. Ari Kamayanti, Sendria Kwan, Dr. Budhy Munawar-Rachman, Nuruddin Al Akbar, dr. Rayno Praditya, dan banyak pengajar lainnya.

Baca juga :  Profesionalisme Guru di Tengah Pandemi

“Membahas filsafat tidak akan pernah selesai. Oleh karena itu, menuju HUT ketiga pada 12 Agustus 2023 mendatang, komunitas Circles hendak menghaturkan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah dan akan terus terlibat dalam meneruskan kiprah membangun peradaban bangsa dengan mencerahkan dan mencerdaskan manusia Indonesia melalui pendidikan daring berkualitas bagi semua kalangan,” pungkas Melisa.

Komentar

Berita Terkait

SD Notre Dame Puri Indah Wisudakan 86 Anak Kelas VI
SMP Notre Dame Wisudakan 70 anak Kelas IX
Fakultas Filsafat Unwira Menggelar Diskusi AI dan Masa Depan Filsafat
Sejumlah Catatan Kritis Pers dan Warganet terhadap Amicus Curiae dan Dissenting Opinion dalam Putusan MK
Prodi Ilmu Pemerintahan Unwira Selenggarakan Seminar Hari Kartini
Peredaran Hoaks Pemilu 2024 Masih Besar
Fakultas Filsafat Unwira Adakan Seminar Internasional sebagai Bentuk Tanggapan terhadap Krisis Global    
Tujuan Politik adalah Keadilan bagi Seluruh Rakyat
Berita ini 67 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:47 WITA

Alexis de Tocqueville dan Tantangan Demokrasi: Mengapa Agama Sangat Penting bagi Masyarakat Demokratis?

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:28 WITA

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Rabu, 21 Februari 2024 - 19:07 WITA

Lingkaran Setan Kurasi Algoritma di Era Demokrasi

Minggu, 18 Februari 2024 - 16:18 WITA

Demokrasi dan Kritisisme

Jumat, 9 Februari 2024 - 18:26 WITA

Saat Kaum Intelektual Lamban ‘Tancap Gas’: Apakah Tanda Kritisisme Musiman?

Selasa, 6 Februari 2024 - 19:06 WITA

Dari Ledalero untuk Indonesia: Menyelamatkan Demokrasi dari Jerat Kuasa?

Senin, 22 Januari 2024 - 20:58 WITA

Debat Pilpres Bukanlah Forum Khusus Para Elit

Rabu, 3 Januari 2024 - 06:57 WITA

Independensi, Netralitas Media dan Pemilu 2024

Berita Terbaru

Filsafat

Paus Fransiskus: Spes non Confudit!

Jumat, 6 Sep 2024 - 23:37 WITA

! Без рубрики

test

Kamis, 29 Agu 2024 - 02:31 WITA

steroid

Understanding Oral Steroids and Their Course

Rabu, 28 Agu 2024 - 14:43 WITA

Politik

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Senin, 26 Agu 2024 - 10:28 WITA