Kiprah FKUB dalam Membangun Dialog Antaragama di Sikka

- Admin

Rabu, 22 September 2021 - 21:25 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dialog Kehidupan

Secara etimologis menurut Azyumardi Azra (2012), kata “dialog” berasal dari kata “duologue”, yang berarti percapakan antara dua orang. Dialog dapat dipahami sebagai percakapan antara dua orang berkenaan dengan subjek tertentu guna terjadinya saling kesepahaman yang pada gilirannya dapat meningkatkan kerja sama dan toleransi di antara mereka.

Dengan demikian terkandung makna implisit dialog sebagai jalan kehidupan. Dialog sebagai jalan kehidupan berarti dialog membuat kita betah di mana pun berada dan menyadarkan kita untuk bersahabat dengan yang lain. Dialog kehidupan (bagi semua orang) dimana setiap pribadi terdorong untuk berdialog karena adanya sikap solidaritas dan rasa kebersamaan yang melekat begitu kuat.

Mohamad Arkoun (2001) ketika berbicara tentang hal ini menegaskan bahwa agama bukanlah tujuan seseorang, agama hanyalah jalan menuju keselamatan. Dalam uraian lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dalam ziarah meraih keselamatan itu, kita hidup dan ada bersama dengan orang lain, maka kita mutlak perlu membina hubungan baik dengan pelbagai pihak sehingga kita akan aman di dunia dan selamat di akhirat nanti. Selama agama dijadikan tujuan, maka bisa saja orang terjebak para ritus melulu di satu sisi, sementara di sisi lain keselamatan dan kebahagiaan yang hendak dicapai terabaikan.

Baca juga :  Milenial Promotor Literasi Digital dalam Spirit Keberagaman Agama

Lebih kurang dalam arah pemikiran yang sama, Benediktus Daghi (2003:100) mengutip Dr. J. Nicolas Woly, MTh, mengatakan bahwa kita hendaknya memiliki sebuah serambi iman bagi orang lain. Secara sederhana beliau mengatakan bahwa rumah iman hendaknya terbuka bagi pihak lain, walaupun harus ada bagian internal yang harus ditutup dan diperuntukan bagi kita orang dalam saja. Bahwa dalam berdialog dengan agama lain, harus tetap ada bagian yang tidak disentuh dan diganggu-gugat oleh pihak lain yaitu Aqidah/dogma/doktrin iman kita, tapi kita orang beriman hendaknya terbuka menerima, berdialog dengan orang yang berkeyakinan lain.

Kesadaran inilah yang menginspirasi FKUB Kabupaten Sikka untuk terlibat dalam dialog kehidupan bersama pemeluk agama lain. Ada beberapa kegiatan kami sebagai anggota FKUB dalam mengimplementasikan dialog kehidupan. Pertama, Aksi Bela Bumi. Pada 23 Februari 2019, anggota FKUB Kabupaten Sikka mengadakan kegiatan penghijauan di mata air Wairnakat, Desa Wolowotong, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka. Kegiatan ini melibatkan semua pemeluk agama di Kabupaten Sikka yang berjumlah 1000 orang dalam kerja sama dengan LSM Wahana Visi Indonesia (WVI), Babinsa Kecamatan Doreng, Mahasiswa/I Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere dan warga desa Golomotong.

Baca juga :  Qui Bene Cantat bis Orat (Tanggapan Kritis atas Penggunaan Lagu Pop dalam Perayaan Ekaristi)

Kedua, bersama memberantas Demam Berdarah. Pada paruh awal 2020, Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) merenggut 14 nyawa dari 1.208 penderita sejak bulan Januari hingga Maret 2020 di Kabupaten Sikka (Pos Kupang, 12 Maret 2020). Melihat persoalan ini, kami anggota FKUB Kabupaten Sikka bersama warga Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok dan Para siswa/I SMK Santa Matilda Maumere melakukan bakti sosial pembersihan di Wilayah Kota Uneng. Kota Uneng terletak di pinggir pantai dengan tumpukan sampah dan genangan air yang menimbulkan perkecambahan jentik-jentik nyamuk.

Ketiga, penganugerahan komunitas sadar kerukunan. Sejak tahun 2019, FKUB mengadakan kegiatan penganugerahan komunitas sadar kerukunan. Penganugerahan ini diberikan berdasarkan penilaian atas kerukunan warga dalam dialog dengan umat dari agama lain. Berdasarkan keputusan pengurus FKUB, maka dipilihlah Kelurahan Kota Uneng sebagai Kelurahan Sadar Kerukunan. Penganugerahan dibuat berdasarkan Surat Keputusan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 205 tahun 2019.

Baca juga :  Kisah Jurnalis di Manggarai Timur yang Setia Melayani ODGJ

Dalam kesempatan tersebut, dibuatlah sebuah deklarasi yang berisikan 5 komitmen dan tekad Kelurahan Kota Uneng sebagai Kelurahan Sadar Kerukunan. Kelima komitmen tersebut yakni, pertama, membangun dan menjaga suasana kerukunan hidup antarumat beragama di wilayah Kelurahan Kota Uneng, yang harmonis, aman dan damai berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kedua, membangun hidup di antara para pemuka agama dan umat beragama dengan mengedepankan prinsip musyawarah dan mufakat demi terciptanya suasana kedamaian dan kerukunan umat beragama.

Ketiga, membangun kesadaran masing-masing umat beragama untuk menjalankan ibadah dengan baik sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan tidak menyebarkan agama kepada orang yang sudah beragama serta tidak terpengaruh oleh bentuk provokasi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Keempat, menolak semua bentuk radikalisme yang mengatasnamakan agama dan dapat mengancam dan menimbulkan perpecahan di masyarakat Kelurahan Kota Uneng. Kelima, berperan aktif dalam menyukseskan program pembangunan Kelurahan Kota Uneng yang maju, aman, damai, dan sejahtera demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Komentar

Berita Terkait

Milenial Promotor Literasi Digital dalam Spirit Keberagaman Agama
Kasus Pasung Baru di NTT Masih Saja Terjadi
Seandainya Misa Tanpa Kotbah
Gosip
Sorgum: Mutiara Darat di Ladang Kering NTT
Tanahikong, Dusun Terpencil dan Terlupakan di Kabupaten Sikka              
Qui Bene Cantat bis Orat (Tanggapan Kritis atas Penggunaan Lagu Pop dalam Perayaan Ekaristi)
Media dan Ilusi Netralitas
Berita ini 39 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 28 November 2023 - 23:35 WITA

Fakultas Filsafat Unwira Adakan Seminar Internasional sebagai Bentuk Tanggapan terhadap Krisis Global    

Sabtu, 11 November 2023 - 11:33 WITA

Tujuan Politik adalah Keadilan bagi Seluruh Rakyat

Jumat, 23 Juni 2023 - 07:01 WITA

Komunitas Circles Indonesia: Pendidikan Bermutu bagi Semua

Rabu, 17 Mei 2023 - 11:05 WITA

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa melalui Kelas Belajar Bersama

Kamis, 4 Mei 2023 - 14:47 WITA

Mahasiswa Pascasarjana IFTK Ledalero Mengadakan PKM di Paroki Uwa, Palue   

Sabtu, 25 Maret 2023 - 06:34 WITA

Masyarakat Sipil Dairi Mendesak Menteri LHK Cabut Izin Persetujuan Lingkungan PT. DPM  

Sabtu, 21 Januari 2023 - 06:50 WITA

Pendekar Indonesia Menggelar Simulasi Pasangan Calon Pimpinan Nasional 2024

Selasa, 17 Januari 2023 - 23:01 WITA

Nasabah BRI Mengaku Kehilangan Uang di BRImo

Berita Terbaru

Pendidikan

Kaum Muda dan Budaya Lokal

Jumat, 15 Mar 2024 - 19:27 WITA

Politik

Lingkaran Setan Kurasi Algoritma di Era Demokrasi

Rabu, 21 Feb 2024 - 19:07 WITA

Politik

Demokrasi dan Kritisisme

Minggu, 18 Feb 2024 - 16:18 WITA