Fakultas Filsafat Unwira Menggelar Diskusi AI dan Masa Depan Filsafat

- Admin

Jumat, 17 Mei 2024 - 17:05 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indodian.com-Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang menggelar diskusi filsafat dengan tema “AI dan Masa Depan Filsafat” pada Sabtu, 18 Mei 2024 di aula St. Hendrikus pada pukul 09.00 Wita-selasai.

Kegiatan diskusi ini menghadirkan tiga pembicara antara lain, Prof. Dr. Fransisco Budi Hardiman, S.S., M.A (Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang), Dr. Frederikus Fios, S.Fil., M.Th (Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta), dan RD. Drs. Leonardus Mali, L.Ph (FF UNWIRA Kupang).

Pada tanggal 2 Desember 2023, Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira (FF UNWIRA) Kupang telah menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema Filsafat dan Peradaban (Philosophy and Civilization). Tema tersebut diangkat dengan latar belakang keprihatinan terhadap sejumlah tantangan peradaban manusia abad ke-21 – seperti disebutkan oleh Yuval Noah Harari dalam Twenty One Lessons for 21st Century –antara lain tantangan teknologi, tantangan politik, ketakutan akan peperangan dan terorisme, serta disorientasi pencarian kebenaran (Harari, 2023(2018)).

Tema tersebut telah dibahas oleh empat narasumber utama dan delapan belas narasumber diskusi panel. Dari materi-materi yang dipresentasikan oleh para narasumber utama dan narasumber diskusi panel serta diskusi yang berjalan selama seminar, panitia seminar menangkap antusiasme yang besar dari peserta terhadap topik Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang menjadi bagian dari tantangan teknologi.

Baca juga :  Prodi Ilmu Pemerintahan Unwira Selenggarakan Seminar Hari Kartini

Tantangan teknologi, dimana terjadi revolusi ganda dalam teknologi informasi dan bioteknologi yang melahirkan tirani dataisme dan kediktatoran digital, merupakan tantangan pertama yang diangkat oleh Harari. Teknologi AI dapat membuat miliaran manusia kehilangan pekerjaan, serta merusak gagasan tentang kebebasan, kesetaraan, dan demokrasi. Kecerdasan buatan atau AI itu sendiri merupakan “payung istilah” (“umbrella term”) yang digunakan untuk menyebut simulasi yang dilakukan oleh mesin-mesin atau alat, yang terhubung dengan samudera data, yang menyerupai kecerdasan manusia.

Di satu sisi, AI sudah memberi dampak positif dalam banyak aspek kehidupan manusia yaitu ekonomi, pendidikan, pemerintahan, hingga pertahanan dan keamanan. Namun, di sisi lain AI juga memberikan dampak negatif. Adanya dampak multidimensi yang ditimbulkan oleh AI membawa pada suatu pertanyaan tentang cara mengimbangi kemajuan AI agar tetap terarah pada koridor yang diinginkan (Pabubung, 2021).

Baca juga :  Manifesto Politik Pendekar Indonesia: Merawat Keindahan Bangsa Dengan Akal  Sehat  

AI telah menjadi topik menarik bagi peradaban manusia dalam dekade terkini. Dalam sebuah workshop tentang AI yang diadakan oleh Pontifical Academy of Sciences pada Desember 2016, Stephen Hawking berkomentar, “keuntungan yang bisa diperoleh dari penciptaan AI yang baik sangatlah besar. Sebagai perangkat alat, AI dapat meningkatkan kecerdasan kita yang ada saat ini untuk menciptakan kemajuan di segala lini sains dan kemasyarakatan. Akan tetapi, ia juga bisa mendatangkan bahaya.

Di masa depan, AI bisa berkehendak secara otonom, suatu kehendak yang akan sangat bertentangan dengan kehendak manusia… Singkatnya, AI bisa menjadi hal terbaik atau juga bisa menjadi hal terburuk yang pernah terjadi dengan kemanusiaan… Rasanya diskusi mengenai hal ini sangat penting untuk masa sekarang ini agar manfaatnya bisa dirasakan oleh manusia secara menyeluruh” (Hawking, 2017 dalam Pabubung, 2021).

Maka, dengan melihat fenomena disrupsi AI yang semakin massif dalam kehidupan manusia, FF UNWIRA Kupang terpanggil untuk mendalaminya dari kacamata filsafat. Filsafat sebagai ilmu kritis tidak pernah berpuas diri, tidak pernah membiarkan sesuatu sebagai sudah selesai, tidak pernah memotong perbincangan, selalu bersedia, bahkan senang, untuk membuka kembali perdebatan, selalu dan secara hakiki bersifat dialektis (Magnis-Suseno, 1992). FF UNWIRA menyadari bahwa masa depan filsafat dalam hal ini pemikiran-pemikiran filosofis tidak terlepas dari disrupsi AI. Oleh karena itu, FF UNWIRA melihat pentingnya mendalami pengaruh dari disrupsi AI bagi masa depan filsafat. Pendalaman ini akan dilakukan melalui sebuah seminar nasional dengan tema “AI dan masa depan filsafat”.

Baca juga :  Andika Perkasa Alternatif Kuat di Bursa Capres

Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain; pertama, menguraikan hubungan antara kehadiran AI dan masa depan filsafat; kedua, menunjukkan paradigma dan refleksi kritis filsafat tentang tantangan keberadaan AI di abad ke-21; ketiga, menawarkan respons atau jawaban filsafat terhadap tantangan dari AI; keempat, menawarkan kemungkinan perlunya sebuah filsafat AI. Peserta kegiatan ini adalah dosen dan mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA Kupang, dosen dan mahasiswa UNWIRA Kupang, dan masyarakat umum.

Komentar

Penulis : Peter Than

Editor : Rio Nanto

Berita Terkait

SD Notre Dame Puri Indah Wisudakan 86 Anak Kelas VI
SMP Notre Dame Wisudakan 70 anak Kelas IX
Sejumlah Catatan Kritis Pers dan Warganet terhadap Amicus Curiae dan Dissenting Opinion dalam Putusan MK
Prodi Ilmu Pemerintahan Unwira Selenggarakan Seminar Hari Kartini
Peredaran Hoaks Pemilu 2024 Masih Besar
Fakultas Filsafat Unwira Adakan Seminar Internasional sebagai Bentuk Tanggapan terhadap Krisis Global    
Tujuan Politik adalah Keadilan bagi Seluruh Rakyat
Komunitas Circles Indonesia: Pendidikan Bermutu bagi Semua
Berita ini 89 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Oktober 2023 - 22:46 WITA

Seni Homiletika: Tantangan Berkhotbah di Era Revolusi Sibernetika

Berita Terbaru

Politik

Menanti Keberanian PDI Perjuangan Berada di Luar Pemerintahan

Selasa, 25 Jun 2024 - 08:31 WITA

Berita

SD Notre Dame Puri Indah Wisudakan 86 Anak Kelas VI

Jumat, 21 Jun 2024 - 12:13 WITA

Pendidikan

Menyontek dan Cita-Cita Bangsa

Jumat, 14 Jun 2024 - 10:52 WITA

Berita

SMP Notre Dame Wisudakan 70 anak Kelas IX

Kamis, 13 Jun 2024 - 18:26 WITA

Pendidikan

Sastra Jadi Mata Pelajaran

Rabu, 12 Jun 2024 - 20:39 WITA