Dalih Pembangunan Kapitalistik

- Admin

Senin, 23 Mei 2022 - 08:03 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jargon Pembangunan demi Kemajuan

Alasan mengapa kemudian model pembangunan lebih terpusat pada satu wilayah, dalam hal ini wilayah kota, terutama karena ekspansi pasar neoliberal hanya dirancang untuk mengakumulasi modal. Kota dijadikan sebagai pusat ekonomi (industri) sementara desa dijadikan wilayah potensial untuk menjalankan proyek eksploitasi kekayaan.

Dalam arti tertentu, desa hanyalah suatu lahan pencurian dan hasil curian itu dikumpulkan di kota untuk dinikmati segelitir orang kaya, pengusaha, dan penguasa. Setelah alam dan sistem budaya setempat diporak-poranda, mereka lekas tinggal dan mencari lahan baru untuk melanjutkan eksploitasi. Sementara masyarakat setempat akan tetap tiggal miskin setelah diiming-iming uang yang jumlahnya tidak sebesar nilai alam dan budaya serta jauh dari besaran keuntungan para kapitalis.

Baca juga :  Bahasa sebagai Instrumen Simbolik Kekuasaan

Masalah serius yang perlu mendapat atensi lebih sebenarnya mengenai arti pembangunan yang oleh kalangan kritikus dinilai ambigu. Pembangunan dalam konsep neoliberal lebih berkaitan dengan “pemberdayaan” negara-negara berkembang. Istilah negara berkembang ini pun menyiratkan makna bahwa negara-negara ini sedang memacu kemajuan dan “mengejar” tahap kemajuan yang telah dicapai negara-negara industri – seolah-olah negara-negara industri adalah model mutlak dari kemajuan dan seolah-olah hanya ada satu cara untuk “berkembang”.4

Tentu saja ide pembangunan determinatif semacam ini mengabaikan logika pembangunan dari kelompok lain yang bisa saja lebih esensial. Contoh paling sederhana ialah humanisasi (“pembangunan” manusia) yang sukar ditemukan pada model pembangunan gagasan negara industri. Suatu negara bisa saja menciptakan kemajuan berbasis budaya, misalnya, tanpa harus berpatok pada gagasan otoritatif negara kapital yang sangat diskriminatif.

Baca juga :  Neoliberalisme, Krisis Multidimensi dan Transformasi Paradigma Pembangunan

Selain itu, model pembangunan semacam ini mengabaikan dua aspek penting, yakni kondisi kehidupan penduduk dan krisis ekologi yang disebabkan oleh sumber daya alam yang terbatas dari planet kita.5 Dua pertimbangan ini luput dari logika pembangunan yang lebih menekankan kemajuan fisik-material karena sepenuhnya berintensi menguasai dan mengeksploitasi objek pembangunan. Inilah bahaya yang sering kali enggan diperhatikan secara serius.

Pembangunan berdalih kemajuan yang dicanangkan sebenarnya hanya jargon belaka yang pada akhirnya menguntungkan pihak tertentu (para kapitalis). Orang-orang kecil, terutama di negara-negara berkembang dijadikan korban eksploitasi atas nama pembangunan. Seperti dikemukakan para kritikus kapitalisme neoliberal, sebetulnya model pembangunan dalam desain negara-negara kapital – mengikuti model pembangunan fisik negara-negara maju – tidak mesti diakomodasi secara positif.

Baca juga :  Demokrasi dan Kritisisme

Hal ini beralasan, karena indikator kemajuan bukan saja mengenai bangunan-bangunan yang menjulang di mana-mana, melainkan juga mengenai kualitas manusia di dalamnya. Orientasi kemajuan infrastrukturistik tidak bernilai jika itu merupakan hasil eksploitasi kekayaan-kekayaan orang kecil yang kemudian tidak menyisahkan apa-apa untuk mereka.

Komentar

Berita Terkait

Lingkaran Setan Kurasi Algoritma di Era Demokrasi
Demokrasi dan Kritisisme
Saat Kaum Intelektual Lamban ‘Tancap Gas’: Apakah Tanda Kritisisme Musiman?
Dari Ledalero untuk Indonesia: Menyelamatkan Demokrasi dari Jerat Kuasa?
Debat Pilpres Bukanlah Forum Khusus Para Elit
Independensi, Netralitas Media dan Pemilu 2024
Pemimpin: Integritas, bukan Popularitas
Politik dan Hukum Suatu Keniscayaan
Berita ini 132 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 28 November 2023 - 23:35 WITA

Fakultas Filsafat Unwira Adakan Seminar Internasional sebagai Bentuk Tanggapan terhadap Krisis Global    

Sabtu, 11 November 2023 - 11:33 WITA

Tujuan Politik adalah Keadilan bagi Seluruh Rakyat

Jumat, 23 Juni 2023 - 07:01 WITA

Komunitas Circles Indonesia: Pendidikan Bermutu bagi Semua

Rabu, 17 Mei 2023 - 11:05 WITA

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa melalui Kelas Belajar Bersama

Kamis, 4 Mei 2023 - 14:47 WITA

Mahasiswa Pascasarjana IFTK Ledalero Mengadakan PKM di Paroki Uwa, Palue   

Sabtu, 25 Maret 2023 - 06:34 WITA

Masyarakat Sipil Dairi Mendesak Menteri LHK Cabut Izin Persetujuan Lingkungan PT. DPM  

Sabtu, 21 Januari 2023 - 06:50 WITA

Pendekar Indonesia Menggelar Simulasi Pasangan Calon Pimpinan Nasional 2024

Selasa, 17 Januari 2023 - 23:01 WITA

Nasabah BRI Mengaku Kehilangan Uang di BRImo

Berita Terbaru

Pendidikan

Kaum Muda dan Budaya Lokal

Jumat, 15 Mar 2024 - 19:27 WITA

Politik

Lingkaran Setan Kurasi Algoritma di Era Demokrasi

Rabu, 21 Feb 2024 - 19:07 WITA

Politik

Demokrasi dan Kritisisme

Minggu, 18 Feb 2024 - 16:18 WITA