Menyapa Aleksius Dugis, Difabel Penerima Bantuan Kemensos RI

- Admin

Selasa, 10 Agustus 2021 - 18:17 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Relawan KKI sekaligus wartawan di Manggarai Timur menyerahkan bantuan sembako darurat dari Kemensos RI bagi penderita disabilitas mental, Aleksius Dugis (35) yang pulih dan lepas pasung (DOK/Ambrosius Adir)

Relawan KKI sekaligus wartawan di Manggarai Timur menyerahkan bantuan sembako darurat dari Kemensos RI bagi penderita disabilitas mental, Aleksius Dugis (35) yang pulih dan lepas pasung (DOK/Ambrosius Adir)

Membawa Bantuan

Sesuai janji pada hari sebelumnya, pada hari kedua (28/72021) rombongan Kemensos RI kembali mendatangi Leksi untuk membawa bantuan. Mama Kornelia Daghe kepada wartawan dan staf Balai Efata Kupang, Rabu, (28/7/2021) mengatakan mereka sekeluarga terkejut dengan kedatangan staf Kementerian sosial RI yang membawa bantuan sembako.

“Saya dan bersama keluarga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Sosial RI, Ibu Risma dan Balai Efata Kupang. Dari kampung terpencil Sola, saya dan keluarga menyampaikan berlimpah terima kasih. Saya berpesan bahwa saya sudah tua dan tak mampu lagi mengurus anak saya Leksi, untuk itu saya berharap dukungan dan perhatian oleh pemerintah di waktu akan datang dalam proses pemulihannya,” ucapnya.

Baca juga :  Cerita Pensiunan Guru di Pelosok NTT yang Setia Mendengarkan Siaran Radio

Baca Juga : Pesan Ibu
Baca Juga : Penyakit Era Digital Menurut Jürgen Habermas

Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Desa Ruan Selatan, Ferdinandus Serfur kepada wartawan juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Sosial RI, Ibu Risma dan Direktur Penyandang Difabel Kementerian RI lewat Balai Efata Kupang yang mengejutkan warga kampung atas kunjungan tersebut.

Baca juga :  Kisah Jurnalis di Manggarai Timur yang Setia Melayani ODGJ

“Saya sangat terkejut atas kunjungan ini. Selain Leksi, ada 4 warga yang menderita disabilitas mental dan seorang difabel yang mendapatkan bantuan sembako dan babi untuk dipelihara. Terima kasih dan terima kasih, saya sampaikan,” jelasnya.

Setelah berkunjung ke rumah Leksi, rombongan Kemensos RI melanjutkan kunjungan ke 5 warga lainnya di kampung yang sama. Sama seperti Leksi, kelima warga tersebut juga menderita difabilitas selama bertahun-tahun. Salah satu di antara mereka, Rikardus Non, masih dipasung di pondok di belakang rumahnya. Ada juga difabel yang menderita lumpuh dan tinggal di dalam rumah bersama keluarga, sedangkan dua difabel lainnya penderita disabilitas mental tetapi tidak dipasung.  

Komentar

Berita Terkait

Milenial Promotor Literasi Digital dalam Spirit Keberagaman Agama
Kasus Pasung Baru di NTT Masih Saja Terjadi
Seandainya Misa Tanpa Kotbah
Gosip
Sorgum: Mutiara Darat di Ladang Kering NTT
Tanahikong, Dusun Terpencil dan Terlupakan di Kabupaten Sikka              
Qui Bene Cantat bis Orat (Tanggapan Kritis atas Penggunaan Lagu Pop dalam Perayaan Ekaristi)
Media dan Ilusi Netralitas
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 28 November 2023 - 23:35 WITA

Fakultas Filsafat Unwira Adakan Seminar Internasional sebagai Bentuk Tanggapan terhadap Krisis Global    

Sabtu, 11 November 2023 - 11:33 WITA

Tujuan Politik adalah Keadilan bagi Seluruh Rakyat

Jumat, 23 Juni 2023 - 07:01 WITA

Komunitas Circles Indonesia: Pendidikan Bermutu bagi Semua

Rabu, 17 Mei 2023 - 11:05 WITA

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa melalui Kelas Belajar Bersama

Kamis, 4 Mei 2023 - 14:47 WITA

Mahasiswa Pascasarjana IFTK Ledalero Mengadakan PKM di Paroki Uwa, Palue   

Sabtu, 25 Maret 2023 - 06:34 WITA

Masyarakat Sipil Dairi Mendesak Menteri LHK Cabut Izin Persetujuan Lingkungan PT. DPM  

Sabtu, 21 Januari 2023 - 06:50 WITA

Pendekar Indonesia Menggelar Simulasi Pasangan Calon Pimpinan Nasional 2024

Selasa, 17 Januari 2023 - 23:01 WITA

Nasabah BRI Mengaku Kehilangan Uang di BRImo

Berita Terbaru

Pendidikan

Kaum Muda dan Budaya Lokal

Jumat, 15 Mar 2024 - 19:27 WITA

Politik

Lingkaran Setan Kurasi Algoritma di Era Demokrasi

Rabu, 21 Feb 2024 - 19:07 WITA

Politik

Demokrasi dan Kritisisme

Minggu, 18 Feb 2024 - 16:18 WITA