Potret Praktik Jurnalisme di Indonesia
Dalam presentasinya, Wijayanto memaparkan hasil pembacaan atas praktik pemberitaan media-media (daring dan arus utama) di Indonesia. Beberapa kesimpulan berikut ditarik dari pemaparan itu.
Pertama, praktik jurnalisme di Indonesia masih terpengaruh oleh budaya jurnalisme yang lemah verifikasi, mengutamakan sensasi, mengejar klikbait, dan jatuh pada praktik talking journalism.
Kedua, oligarki media masih kuat. Beberapa media, termasuk media online arus utama, memiliki kedekatan dengan kekuasaan dan bahkan menjadi bagian dari kekuasaan. Hal ini menyebabkan fungsi kritik media-media itu melemah dan bahkan menjadikan pemerintah sebagai sumber berita dan kebenaran.
Ketiga, kombinasi oligarki media dan jurnalisme klikbait menyebabkan media-media di Indonesia dipenuhi bias dan tidak mengabdi pada kebenaran. Akibatnya, media tidak bisa mempersiapkan masyarakat saat menghadapi krisis.
Keempat, praktik pemberitaan media macam ini memperburuk situasi demokrasi di Indonesia yang (memang) tengah mangalami kemunduran karena gagal menjalankan fungsinya sebagai pilar keempat demokrasi.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya