Bersuara Kuat
Saya tidak punya pengetahuan cukup menilai, apakah Indodian.com bagian dari oligarki. Namun sekurang-kurangnya media Indodian.com, merujuk Jurnalis Inggirs, Grigori, dalam, Media As The Light Of Truth, 1986 mengatakan, it was not enough for the media to just bear the title as a news processing machine and then be complacent. But more than that, the media must have the soul or ability to defend human dignity (media tidak cukup sekadar menyandang predikat sebagai mesin pengolah berita, lalu puas diri. Namun lebih dari itu media harus memiliki jiwa atau kemampuan membela martabat manusia.
must have human nature. Namely, having strong moral traits, strong character, broad-minded, and strong voice. Therefore, the media as an institution that favors humans, plays a role in devoting itself to truth, goodness, justice, peace and beauty (harus mewakili sifat kemanusiaan manusia. Yaitu, memiliki sifat-sifat moral yang kuat, karakter yang kuat, berwawasan luas, serta bersuara kuat. Oleh karena itu media sebagai lembaga yang berpihak kepada manusia, berperan mengabdikan dirinya kepada kebenaran, kebaikan, keadilan, kedamaian dan keindahan).
Indodian.com sebagai sebuah media, saya percaya, selalu menyuarakan suara kaum tak bersuara (voice of voiceles). Indodian.com, dalam kamusnya, hendaknya tak pernah lelah memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan walaupun langit runtuh.
Saya teringat dengan Socrates, sang cendekiawan menjelang kematiannya ia menyebut dirinya “lalat liar”. Ia mengatakan “… mungkin kedengarannya lucu, saya seperti seekor lalat liar di tengkuk seekor kuda”. Kuda adalah pemerintah atau masyarakat yang lelap terlena dalam berbagai kebusukan karena pengabaian nilai-nilai luhur manusiawi. Ia berjuang untuk menegakkan nilai-nilai itu.
Socrates ingin mewariskan suatu pesan pada media Indodian.com, termasuk jurnalisnya. Media atau jurnalis tidak boleh hidup aman dalam ketentraman palsu dan stabilitas semu. Indondian.com, harus berperan sebagai “lalat liar”. Kehadirannya di tengah publik tidak membuat lagi yang terlena dalam kebusukan tetapi mengganggunya agar terbangun dari tidurnya. Ini peran media; harus memberi kesaksian agar kehidupan ini terjaga.
Grigori mengklasifikasikan media ke dalam lima kelompok. Pertama, kelompok media sejati, mereka selalu menghadapi persoalan secara konsisten. Kedua, kelompok media profesional, namun tidak rela demi profesinya. Ketiga, kelompok media pengecut, mereka mudah dipengaruhi serta diubah oleh situasi dimana saja mereka berada. Keempat, kelompok media pembuat rusuh, mereka hanya mau menciptakan sesuatu yang lain, yang biasa menimbulkan kerusuhan sebagai reaksi dari masyarakat. Kelima, kelompok media pengusaha (oligark) mereka berprofesi sebagai media dalam kerangka penguasa dan selalu memperjuangkan kepentingan pengusahan sebagaimana awal tulisan ini..
Tugas media kini memang makin tidak gampang. Dewasa ini kehadiran media harus bersuara kuat. Dunia kita ini terlalu riuh oleh aneka kejahatan yang melembaga, didukung oleh banyak orang. Bila media tidak kuat ia akan beralih profesi, tidur bersama banyak orang dalam pengabaian nilai-nilai luhur manusiawi.
Kita berharap kehadiran Indodian.com, tampak semakin jelas dalam latar belakang masyarakat yang semakin gelap. Untuk itu perlu ketangguhan pribadi media, karena bukan tidak mungkin peristiwa Socrates terjadi lagi lalat liar dipukul mati. Dan seperti Socrates, pada saatnya media mengambil sikap bahwa kehadiran fisiknya tidak penting lagi, yang penting kehadiran “gangguan” itu.
Selamat ulang tahun, Serviens in Lumine Veritatis (melayani dalam cahaya kebenaran)
Halaman : 1 2