Hasil Penjualan Buku Tentang Pater Servulus Isaak, SVD Didonasikan untuk ODGJ

- Admin

Rabu, 12 Januari 2022 - 16:04 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indodian.com – Pater Servulus Isaak, SVD adalah seorang imam yang setia, bersahaja, berkharisma dan seorang pemimpin yang bijaksana. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani orang-orang kecil dan sederhana. Pada tanggal 1 Februari 2021 yang lalu, pada usia yang ke 70 tahun dan 40 tahun imamat, Pater Servulus menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Siloam, Labuan Bajo.

Untuk mengabadikan jasanya,  Perennial Institute dan Unika Santo Paulus Ruteng  telah membuat buku Bunga Rampai P. Servulus Isaak, SVD. Buku yang berjumlah 654 halaman, dengan 35 artikel yang merupakan karya dari 35 penulis dari kalangan akademisi, praktisi, jurnalis, pencinta sastra, keluarga Pater Servulus, dan sejumlah orang lainnya yang mengenalnya dari dekat.

 Pater Servulus adalah seorang dosen/guru yang sangat baik dan bersahaja. Pater Servulus 2 periode jadi Ketua STFK Ledalero (1994–2003), dan sesudahnya ia diminta berpindah ke Ruteng. Saat itu STKIP Santu Paulus Ruteng tengah mengalami prahara. Kehadiran Pater Servulus dianggap solusi yang tepat. Semua imam (baik SVD maupun projo) adalah muridnya. Dengan demikian ia hadir benar-benar sebagai bapa bagi semua, Prahara itu pun perlahan  menuju akhir yang baik.

Di STKIP Ruteng, pastor yang tamat di SMP Kisol (1957-1960) dan SMA Seminari Mataloko (1960-1964) ini bisa melakukan perannya dengan baik. Dua periode (2005 – 2011) kepemimpinannya bisa meletakkan dasar yang kuat Sekolah Tinggi yang kini telah menjadi Universitas Katolik (UNIKA) Santu Paulus itu. Setelahnya  beliau dipilih jadi Provincial SVD Ruteng satu periode (2011-2014).

Pater Servulus Isaak, SVD sudah pergi. Ada banyak kegiatan untuk mengenangnya. Selain doa dan perayaan misa, salah satu yang juga relevan demi mengenang semua gagasan, nilai dan sikap hidup adalah dengan membuat bunga rampai. Berkoordinasi dengan Program Studi Pendidikan Teologi FKIP Unika St. Paulus Ruteng, maka diinisiasilah penerbitan bunga rampai yang bertema: “P. Servulus Isaak, SVD: Discernment Gagasan, Nilai dan Sikap Hidup”.

Baca juga :  Tanahikong, Dusun Terpencil dan Terlupakan di Kabupaten Sikka              

Bunga rampai ini diisi dengan beragam artikel dari perspektif  filsafat, pendidikan, biblis/pastoral, interreligius, politik, dan sosial budaya, yang mana semuanya didedikasi untuk sang imam, guru, dan penyembuh, Servulus Isaak, SVD.

Mendiang Pater Servulus Isaak, SVD telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sekaligus sebagai imam, guru dan  penyembuh. Tugas dan tanggung jawab ini sudah dijalankan dengan penuh dedikasi dan komitmen penuh. Karya-karya  pelayanan begitu tampak ketika mendiang menjadi pengajar sekaligus pimpinan di STFK Ledalero dan STKIP St. Paulus Ruteng.

Sebagai misionaris Societas Verbi Divini (SVD), Pater Servulus telah menunjukan bakti diri untuk kepentingan banyak orang dan terutama misi untuk mengembangkan tri tugas gereja dalam membesarkan kerajaan Allah di dunia, yakni pelayanan (diakonia), persekutuan (koinonia) dan marturia (kesaksian).

Sebagaimana Yesus sang guru sejati, Pater Servulus juga telah menjalankan pelayanannya dari satu tempat ke tempat lain, menyembuhkan orang sakit (seperti sakit pendarahan, sakit demam), memberikan makan banyak orang, menyembuhkan yang kerasukan setan, dll.

Pater Servulus juga seorang anggota tarekat yang taat, di mana setia bertekun dalam doa dan pelayanan misa. Seperti murid perdana, Pater Servulus telah menjalankan jati diri sebagai imam SVD yang setia berkumpul bersama rekan biara untuk memecahkan roti dan berdoa (“Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambal memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan”; Kisah Para Rasul 2:41- 47). 

Baca juga :  Perpustakaan Desa Kabuna, Kabupaten Belu Menyabet Juara 5 Tingkat Nasional

Pater Servulus juga telah bermarturia dengan mengikuti teladan Yesus yang berani bersaksi tentang Allah yang mengutusnya dan diri-Nya. Ia bersaksi melalui pengajaran demi pengajaran yang dibingkai dalam sebuah perumpamaan sehingga membuat orang-orang pun (mahasiswa) dapat menangkap maksud dan isi pengajarannya dengan lebih mudah.

Aktivitas pelayanan (diakonia), persekutuan (koinonia) dan marturia (kesaksian) yang sudah dijalankan oleh Pater Servulus merupakan bagian dari eksplisitasi ketajaman dan kearifan (discernment) gagasan, nilai dan sikap hidup yang ada dalam dirinya, baik ketika berlaku sebagai imam, guru dan penyembuh. Ketajaman dan kearifan (discernment) gagasan, nilai dan sikap hidup sudah membekas pada banyak orang, baik secara personal, komunal maupun sosial.

Secara personal, gagasan kritis dan kreatif dalam dirinya telah turut membesarkan lembaga pendidikan dan gereja lokal. Sementara secara komunal dan sosial, nilai dan sikap hidup sudah dihayatinya dengan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan sesama konfrater imam religius dan sekuler, dan para rekan pengajar; bahkan bermurah hati untuk menyerahkan sebagian natura bagi orang-orang yang membutuhkan.

Selain itu, kecerdasan dialektis dan adaptif dengan berbagai tuntutan zaman, menunjukkan, seorang Servulus Isaak, SVD adalah pribadi yang visioner di era saat ini dan masa depan, serta memiliki  ragam perspektif mengenai kehidupan di dunia dan akhirat. Hasil penjualan buku ini akan disumbangkan  untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

“Di tahun-tahun terakhir ziarah hidupnya di dunia, Pater Servulus mengorbankan hidupnya untuk menyembuhkan orang-orang sakit, termasuk yang sakit gangguan jiwa. Oleh karena itu, hasil penjualan buku ini, kami sumbangkan untuk saudara-saudara kita, orang dengan gangguan jiwa,” kata Sekretaris Eksekutif Perennial Institute, Dr. Marianus Mantovanny Tapung, usai acara peluncuran dan bedah buku ‘P. Servulus Isaak, SVD: Discernment Gagasan, Nilai, dan Sikap Hidup’ di Coffee for Rest Borong, Sabtu (8/1/2021).

Baca juga :  Menikmati Wisata Kopi Detusoko

Perennial Institute, lembaga kajian pendidikan dan sosial kemasyarakatan yang berbasis di Ruteng, Ibu kota Kabupaten Manggarai, bersama lembaga Unika St. Paulus Ruteng merupakan pihak yang memfasilitasi penerbitan buku tersebut.

Pihak Perennial Institute menyerahkan uang hasil penjualan buku tersebut kepada relawan KKI Manggarai Timur. Kemudian, relawan KKI Manggarai Timur menyerahkan itu ke Pimpinan Provinsial SVD Ruteng, P. Paul Tolo, SVD.

Ambrosius Adir, relawan Kelompok Kasih Insanis Peduli Sehat Jiwa Kab. Manggarai Timur berterima kasih kepada Perennial Institut atas bantuan tersebut.

“Kami serahkan uang ini ke Provinsial SVD Ruteng. Nanti pihak Provinsial SVD Ruteng yang membelanjakan barang-barang kebutuhan saudara-saudara kita yang derita jiwa baik yang masih dipasung maupun yang berada di pondok-pondok. Sebagai relawan, kami hanya mendampingi penyaluran bantuan ini,” katanya.

Bantuan tersebut rencananya akan disalurkan saat acara natal bersama orang-orang yang pulih dari derita jiwa dengan Perennial Institute, Provinsial SVD Ruteng, Stefanus Gandi Family, dan relawan KKI Manggarai Timur yang akan diselenggarakan, 19 Januari 2022.

Ketua Kelompok Kasih Insanis Peduli Sehat Jiwa (PSJ) NTT, Pater Avent Saur, SVD Minggu, (9/1/2022) menyampaikan terima kasih kepada relawan KKI Manggarai Timur yang menggerakan begitu banyak orang terlibat untuk peduli bagi pendampingan, penanganan, bersuara bagi orang yang sedang derita jiwa.

“Terima kasih relawan KKI Manggarai Timur yang selalu menggerakkan begitu banyak orang untuk sama-sama peduli bagi orang derita jiwa. Terima kasih banyak juga orang-orang baik yang memiliki spirit yang sama untuk peduli dan terlibat dalam membebaskan orang-orang terpasung sebab mereka memiliki martabat yang sama sebagai manusia,” ujarnya.

Komentar

Berita Terkait

Milenial Promotor Literasi Digital dalam Spirit Keberagaman Agama
Kasus Pasung Baru di NTT Masih Saja Terjadi
Seandainya Misa Tanpa Kotbah
Gosip
Sorgum: Mutiara Darat di Ladang Kering NTT
Tanahikong, Dusun Terpencil dan Terlupakan di Kabupaten Sikka              
Qui Bene Cantat bis Orat (Tanggapan Kritis atas Penggunaan Lagu Pop dalam Perayaan Ekaristi)
Namanya Yohana. Yohana Kusmaning Arum
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:47 WITA

Alexis de Tocqueville dan Tantangan Demokrasi: Mengapa Agama Sangat Penting bagi Masyarakat Demokratis?

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:28 WITA

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Rabu, 21 Februari 2024 - 19:07 WITA

Lingkaran Setan Kurasi Algoritma di Era Demokrasi

Minggu, 18 Februari 2024 - 16:18 WITA

Demokrasi dan Kritisisme

Jumat, 9 Februari 2024 - 18:26 WITA

Saat Kaum Intelektual Lamban ‘Tancap Gas’: Apakah Tanda Kritisisme Musiman?

Selasa, 6 Februari 2024 - 19:06 WITA

Dari Ledalero untuk Indonesia: Menyelamatkan Demokrasi dari Jerat Kuasa?

Senin, 22 Januari 2024 - 20:58 WITA

Debat Pilpres Bukanlah Forum Khusus Para Elit

Rabu, 3 Januari 2024 - 06:57 WITA

Independensi, Netralitas Media dan Pemilu 2024

Berita Terbaru

Filsafat

Paus Fransiskus: Spes non Confudit!

Jumat, 6 Sep 2024 - 23:37 WITA

! Без рубрики

test

Kamis, 29 Agu 2024 - 02:31 WITA

steroid

Understanding Oral Steroids and Their Course

Rabu, 28 Agu 2024 - 14:43 WITA

Politik

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Senin, 26 Agu 2024 - 10:28 WITA