Mengemohi Zombi Kapitalisme di Manggarai

- Admin

Kamis, 2 Juni 2022 - 11:29 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Demokrasi: Bertarung Melawan Zombi

Gerakan perjuangan politis ini didorong oleh pandangan bahwa perampasan atas ruang bukan hanya persoalan bisnis ekonomi, melainkan juga memiliki dimensi politis di bawah kekuasaan hukum negara. Dengan perkataan lain, negara tidak hanya mengurus, mengatur, dan mengakomodasi persoalan politis pada proses pemilihan umum, budaya politik, fungsi pemerintahan, partai politik, partisipasi politik, dan kebebasan sipil saja, tetapi juga bidang ekonomi secara keseluruhan.

Ruang bukanlah bidang kekuasaan kaum kapitalis alias investor atau oligarki kapitalis semata, tetapi ruang dan investor berada di bawah kekuasaan penuh negara. Dengan demikian perjuangan politis masyarakat untuk merebut kembali ruang yang telah dan sedang dirampas oleh kaum kapitalis mesti didukung dan diberi legitimasi oleh negara melalui imbauan, pernyataan tertulis, dan perlindungan hukum.

Demokrasi membuka dan menyediakan peluang-peluang kebebasan, keadilan, perjuangan perikemanusaan, permusyawaratan dan kesetaraan. Negara wajib menjamin dan memperjuangkan nilai-nilai demokrasi melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat dan bertujuan demi keadilan seluruh masyarakat warga Indonesia, bukan malah menunggangi kepentingan plutokrat, monster kleptokrat-feodal, dan zombi kapitalisme. 

Membenahi demokrasi tak cukup hanya terejawantahkan melalui sepremasi hukum normatif dan penegakan hukum secara elitis-biroktratis. Selain itu, diusahakan pendidikan demokrasi dan kewarganegaraan yang menegaskan bahwa demokrasi lebih berciri kesataraan, keadilan, dan kebebasan, dan berpihak pada kemanusiaan daripada sekadar kepentingan akumulasi kapital atau kapitalisasi/privatisasi ruang.

Masyarakat Manggarai dapat “melepaskan diri dari moncong oligark-kapitalis, ‘zombie, dan kleptokrat-feodal’, hendaknya tidak melarikan diri dari demokratisasi, melainkan melanjutkannya, karena kelemahan dan kekurangan demokrasi harus diatasi dengan demokratisasi”.15 Bila selama ini demokrasi kita dikepung dan dibajak oleh liberalisasi pasar—demokrasi seolah-olah membuka ruang liberalisasi pasar melalui propaganda privatisasi ruang publik—kita sekarang mesti merebut kembali ruang itu dengan demokrastisasi pula.

Baca juga :  Generasi Muda: Penentu Kemenangan Partai Golkar dalam Pemilu 2024

Demokratisasi tidak boleh dibiarkan dikendalikan oleh kepentingan akumulasi kapital oligark-kapitalis dan zombi kapitalisme semata, tetapi demokratisasi mesti membatasi dan membajak kebijakan liberalisasi pasar dan perampasan ruang yang sarat akan diskriminatif, ketimpangan dan dehumanisasi.

Zombi kapitalisme mungkin tidak akan mati, karena ia dapat mengatur dan mereorganisasi dirinya, dan terus berekspansi ke seluruh dunia, tetapi kita tetap berjuang dengan jubah demokratis: kebebasan, kesetaraan, keadilan sosial dan kemaslahatan bersama.

Apabila kita dapat merebut kembali ruang demokrasi dari zombi kapitalisme―pemerintah, toko agama dan kaum kapitalis, peluang untuk mengendalikan dan membajak kebijakan perampasan ruang sosial semakin terbuka dan terlegitimasi. Dengan demikian angka kemiskinan di Manggarai dapat berkurang, dan warga masyarakat dapat meningkatkan taraf kehidupannya dengan memanfaatkan ruang-ruang produktif yang dimilikinya.

Footnote

1 Saya menggunakan kata “Manggarai” untuk membahasakan atau menjelaskan realitas kemiskinan di tiga kabupaten Manggarai Raya: Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat.

2 Sandy Hayon, “49 Ribu Warga Manggarai Barat Masih Miskin”, dalam Ekora NTT.com https://ekorantt.com/2021/09/08/49-ribu-warga-Manggarai-barat-masih-miskin/, diakses pada 19 April 2022.

3 Antara, “Wapres sebut 212.672 penduduk miskin ekstrem NTT selesai pada 2021”, dalam Antara.com, https://www.antaranews.com/berita/2465633/wapres-sebut-212672-penduduk-miskin-ekstrem-ntt-selesai-pada-2021, diakses pada 19 April 2022. Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, “Terus Perbaiki Data, Data Kemiskinan Ekstrem 2022-2024 Diharapkan Lebih Mutakhir dan Akurat”, dalam Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, https://www.setneg.go.id/baca/index/terus_perbaiki_data_data_ke-miskinan_ekstrem_2022_2024_diharapkan_lebih_mutakhir_dan_akurat, diakses pada 19 April 2022.

4 Henri Lefebvre, The Production of Space, terj. Donald Nicholson-Smith (USA: Basil Blackwell Ltd., 1991),

hlm.187.

5 David Harvey, The Limits to Capital (London: Verso, 2006), hlm. xviii. 403. 424. 429-442. Lihat juga David Harvey, The Enigma of Capital and The Crises of Capitalism, hlm. 159. 211. 211-213. Lihat juga Neil Smith, Uneven Development.  Nature, Capital, and The Production of Space (United States of America: The University of Georgia Press, edisi ketiga, 2008), hlm. 132-174. 230. 242. 255.

Baca juga :  Jangan Omong Kosong Besok Pagi

6 David Harvey, The New Imperialism (New York: Oxford University Press, 2003), hlm. 144-152. Lihat juga David Harvey, The Enigma of Capital and The Crises of Capitalism (New York: Oxford University Press, 2010), hlm. 2. 146.

7 Chris Harman, Zombie Capitalism. Global Crisis and the Relevance of Marx (Chicago: Bookmarks Publications, 2009), hlm. 11.

8 Ibid.

9 Venansius Haryanto, “Hutan Bowosie dalam Ancaman Proyek Wisata”, dalam Mongabay.co.id., https://www.mongabay.co.id/2021/05/04/hutan-bowosie-dalam-ancaman-proyek-wisata/ diakses pada 8 Mei 2021. Lihat juga Ebed de Rosary, “Pegiat Lingkungan dan Pariwisata Flores Tolak Pembangunan di TNK dan Alih Fungsi Hutan Bowosie”, dalam Mongabay.co.id., https://www.mongabay.co.id/2021/10/19/pegiat-lingkungan-dan-pariwisata-flores-tolak-pembangunan-di-tnk-dan-alih-fungsi-hutan-bowosie/ diakses pada 5 Mei 2022. Lihat juga Ebed de Rosary, “Alih Fungsi Hutan Bowosie jadi Pariwisata Labuan Bajo Ditentang Banyak Pihak. Bagaimana Dampaknya?”, dalam Mongabay.co.id., https://www.mongabay.co.id/2021/04/21/alih-fungsi-hutan-bowosie-jadi-pariwisata-labuan-bajo-ditentang-banyak-pihak-bagaimana-dampaknya/ diakses pada 5 Mei 2022.

10 Ebed de Rosary, “Proyek Geothermal Wae Sano: Antara Penolakan, Kepentingan Pariwisata dan Pengurangan Energi Fosil”, dalam Mongabay.co.id., https://www.mongabay.co.id/2022/02/12/proyek-geothermal-wae-sano-antara-penolakan-kepentingan-pariwisata-dan-pengurangan-energi-fosil/ diakses pada 5 Mei 2022.

11 ARJ, “Proyek Geothermal Wae Sano Terus Dipaksakan, Warga Surati Bank Dunia dan New Zealand Aid “, dalam Floresa.co., https://www.floresa.co/2020/03/10/proyek-geothermal-wae-sano-terus-dipaksakan-warga-surati-bank-dunia-dan-new-zealand-aid/, diakses pada 5 Mei 2022. Lihat juga Tin, “Babak Baru Proyek Geothermal Wae Sano di Manggarai Barat”, dalam Kliklabuanbajo.id., https://kliklabuanbajo.id/2022/05/06/babak-baru-proyek-geothermal-wae-sano-di-Manggarai-barat/ diakses pada 10 Mei 2022.

12 Floresa, “Dikunjungi Bank Dunia, Warga Wae Sano Desak Batalkan Pendanaan Proyek Geothermal, dalam Floresa.co., https://www.floresa.co/2022/05/09/dikunjungi-bank-dunia-warga-wae-sano-desak-batalkan-pendanaan-proyek-geothermal/ diakses pada 10 Mei 2022.

Baca juga :  Uskup Mesti Mengendus Kasus Perampasan Tanah di Labuan Bajo

13 Ebed de Rosary, “Kala Tambang dan Pabrik Semen Bakal Masuk Manggarai Timur [1]”, dalam Mongabay.co.id., https://www.mongabay.co.id/2021/02/06/kala-tambang-dan-pabrik-semen-bakal-masuk-Manggarai-timur-1/ diakses pada 5 Mei 2022. Lihat juga Ebed de Rosary, “Gubernur NTT Didesak Batalkan Izin Tambang dan Pabrik Semen di Manggarai Timur. Kenapa?”, dalam Mongabay.co.id., https://www.mongabay.co.id/2020/06/19/gubernur-ntt-didesak-batalkan-izin-tambang-dan-pabrik-semen-di-Manggarai-timur-kenapa/ diakses pada 5 Mei 2022. Lihat juga Ebed de Rosary, “Warga dan WALHI NTT Tolak Tambang dan Pabrik Semen di Manggarai Timur. Kenapa?”, dalam Mongabay.co.id. ,https://www.mongabay.co.id/2020/05/15/warga-dan-walhi-ntt-tolak-tambang-dan-pabrik-semen-di-Manggarai-timur-kenapa/ diakses pada 5 Mei 2022. Lihat juga Kornelis Kewa Ama, “Masyarakat Menolak Pembangunan Pabrik Semen di Manggarai Timur”, dalam Kompas.id., https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2020/06/30/masyarakat-menolak-pembangunan-pabrik-semen-di Manggarai-timur. diakses pada 10 Mei 2022.

14 Maximus Regus, “Tambang dan Perlawanan Rakyat: Studi Kasus Tambang di Manggarai, NTT”, dalam MASYARAKAT, Jurnal Sosiologi, 16: 1, (Jakarta: Januari 2011), hlm. 1-26. Ferdy Hasiman, Monster Tambang. Gerus Ruang Hidup Warga Nusa Tenggara Timur (Jakarta: JPIC-OFM Indonesia, 2014). Lihat juga Alex Jebadu dkk (ed.), Pertambangan di Flores-Lembata. Berkah atau Kutuk? (Maumere: Penerbit Ledalero, 2009). Cypri Jehan Paju Dale dan Gregorius Afioma, “Puzzling Confluence of Conservation and Ecotourism in Komodo National Park, Indonesia”, dalam Japan-ASEAN Transdisciplinary Studies Working Paper Series (TDWPS), 10 (Oktober 2020), hlm. 1-18. Lihat juga Alexander Jebadu, Dalam Moncong Neoliberalisme. Kritik Kenabian Terhadap Penyelewengan Pembangunan dengan Sistem Ekonomi Pasar Bebas Tanpa Kenali Era Otonomi Daerah di Indonesia (Maumere: Penerbit Ledalero, Cet.2., 2021).

15 F. Budi Hardiman, Dalam Moncong Oligarki. Skandal Demokrasi di Indonesia (Jakarta: Penerbit Kanisius, 2013), hlm. 117.

Komentar

Berita Terkait

Alexis de Tocqueville dan Tantangan Demokrasi: Mengapa Agama Sangat Penting bagi Masyarakat Demokratis?
DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?
Menanti Keberanian PDI Perjuangan Berada di Luar Pemerintahan
Lingkaran Setan Kurasi Algoritma di Era Demokrasi
Demokrasi dan Kritisisme
Saat Kaum Intelektual Lamban ‘Tancap Gas’: Apakah Tanda Kritisisme Musiman?
Dari Ledalero untuk Indonesia: Menyelamatkan Demokrasi dari Jerat Kuasa?
Debat Pilpres Bukanlah Forum Khusus Para Elit
Berita ini 46 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:47 WITA

Alexis de Tocqueville dan Tantangan Demokrasi: Mengapa Agama Sangat Penting bagi Masyarakat Demokratis?

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:28 WITA

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Rabu, 21 Februari 2024 - 19:07 WITA

Lingkaran Setan Kurasi Algoritma di Era Demokrasi

Minggu, 18 Februari 2024 - 16:18 WITA

Demokrasi dan Kritisisme

Jumat, 9 Februari 2024 - 18:26 WITA

Saat Kaum Intelektual Lamban ‘Tancap Gas’: Apakah Tanda Kritisisme Musiman?

Selasa, 6 Februari 2024 - 19:06 WITA

Dari Ledalero untuk Indonesia: Menyelamatkan Demokrasi dari Jerat Kuasa?

Senin, 22 Januari 2024 - 20:58 WITA

Debat Pilpres Bukanlah Forum Khusus Para Elit

Rabu, 3 Januari 2024 - 06:57 WITA

Independensi, Netralitas Media dan Pemilu 2024

Berita Terbaru

Filsafat

Paus Fransiskus: Spes non Confudit!

Jumat, 6 Sep 2024 - 23:37 WITA

! Без рубрики

test

Kamis, 29 Agu 2024 - 02:31 WITA

steroid

Understanding Oral Steroids and Their Course

Rabu, 28 Agu 2024 - 14:43 WITA

Politik

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Senin, 26 Agu 2024 - 10:28 WITA