Media Harus Bersuara Kuat

- Admin

Sabtu, 7 Mei 2022 - 09:15 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah catatan satu tahun Media Indodian.com

Indodian.com – Tidak bisa diingkari, media baik media massa maupun elektronik (selanjutnya dibaca media) menjadi salah satu agen sistem oligarki. Walaupun kita paham bahwa media sebagai salah satu pilar demokrasi. Namun media adalah sebentuk kekuasaan oligarki yang sulit mendapat legitimasi dari kekuasaan publik.  

Fenomena di lapangan, contohnya ketika menjelang Pemilu, media memiliki peran yang sangat vital dalam proses perpolitikan. Di Indonesia, struktur oligarki  tampak sangat kokoh berdiri. Adanya perubahan sistem politik melalui pemilihan langsung malah membuat para penguasa melakukan berbagai upaya jitu untuk tetap memangku kebijakan, melalui berbagai konsolidasi yang dilakukannya.

Baca juga :  Menanti Keberanian PDI Perjuangan Berada di Luar Pemerintahan

Banyak cara yang bisa digalakkan untuk bisa mempertahankan apa yang menjadi kepentingannya. Salah satunya adalah melirik dunia media yang menjadi sasarannya. Lewat media opini publik akan terbangun. Dan lewat opini publik inilah sebuah kebijakan dapat dikendalikan dan diarahkan oleh para pemain oligarki. Penguasaan media akan memperlancar kaum oligarki untuk dapat mempengaruhi publik. 

Orang yang paling kaya di Indonesia jauh lebih kaya dibandingkan dengan negara-negara tetangga semisal Malaysia, Thailand, bahkan Singapura. Yang paling terlihat saat ini adalah oligarki dalam sektor politik di mana sejumlah media saat ini disinyalir berafiliasi kuat dengan pemodal yang juga kini sedang berkuasa.

Baca juga :  Akumulasi Hasrat dan Perampasan Ruang di Flores, NTT

Bahkan lebih krusial lagi ketika media massa dan elektronik berafiliasi dengan para konglomerat atau saudagar mancanegara untuk mempengaruhi kepentingannya di Indonesia. Maka jika demikian halnya media sebagai lembaga demokrasi tidak pernah bebas dari cengkeraman neoliberalisme atau kaum kapitalis asing. Kepentingan asing di Indonesia sangat ditentukan oleh sejauh mana kekuatan media bernegosiasi untuk meloloskan kepentingannya.

Kepemilikan media berpusat pada segelintir pengusaha kaya di Indonesia. Namun yang menjadi perdebatan moral dan etis adalah ketika  dimensi ontologis, epistemologis maupun aksiologis media didominasi oleh kepentingan asing. Sinyal adanya praktek politik oligarki dalam penguasaan media bertambah kuat dan terlihat ketika beberapa pemilik media ternyata juga berafiliasi dengan kekuatan politik asing. Maka pada titik ini media sebagai sebuah lembaga “voice of voiceless” semakin tidak bermakna apa-apa dalam fungsinya sebagai whatch dog, terhadap pembela kepentingan masyarakat.

Baca juga :  Populisme Laclauian Kontra Oligarki di Indonesia

Objektivitas dunia media menjadi gugatan karena dinilai tidak sesuai dengan perannya sebagai sarana untuk memberikan informasi yang objektif agar tidak terjadi ketimpangan informasi antara rakyat dan pemerintahan. Jadi semakin jelas bahwa kondisi media kini sudah kehilangan idealismenya.

Komentar

Berita Terkait

Alexis de Tocqueville dan Tantangan Demokrasi: Mengapa Agama Sangat Penting bagi Masyarakat Demokratis?
DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?
Menanti Keberanian PDI Perjuangan Berada di Luar Pemerintahan
Lingkaran Setan Kurasi Algoritma di Era Demokrasi
Demokrasi dan Kritisisme
Saat Kaum Intelektual Lamban ‘Tancap Gas’: Apakah Tanda Kritisisme Musiman?
Dari Ledalero untuk Indonesia: Menyelamatkan Demokrasi dari Jerat Kuasa?
Debat Pilpres Bukanlah Forum Khusus Para Elit
Berita ini 30 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:47 WITA

Alexis de Tocqueville dan Tantangan Demokrasi: Mengapa Agama Sangat Penting bagi Masyarakat Demokratis?

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:28 WITA

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Rabu, 21 Februari 2024 - 19:07 WITA

Lingkaran Setan Kurasi Algoritma di Era Demokrasi

Minggu, 18 Februari 2024 - 16:18 WITA

Demokrasi dan Kritisisme

Jumat, 9 Februari 2024 - 18:26 WITA

Saat Kaum Intelektual Lamban ‘Tancap Gas’: Apakah Tanda Kritisisme Musiman?

Selasa, 6 Februari 2024 - 19:06 WITA

Dari Ledalero untuk Indonesia: Menyelamatkan Demokrasi dari Jerat Kuasa?

Senin, 22 Januari 2024 - 20:58 WITA

Debat Pilpres Bukanlah Forum Khusus Para Elit

Rabu, 3 Januari 2024 - 06:57 WITA

Independensi, Netralitas Media dan Pemilu 2024

Berita Terbaru

Filsafat

Paus Fransiskus: Spes non Confudit!

Jumat, 6 Sep 2024 - 23:37 WITA

! Без рубрики

test

Kamis, 29 Agu 2024 - 02:31 WITA

steroid

Understanding Oral Steroids and Their Course

Rabu, 28 Agu 2024 - 14:43 WITA

Politik

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Senin, 26 Agu 2024 - 10:28 WITA