Sebelas Tahun dipasung, Leksi Akhirnya Lepas Pasung dan Bisa Jalan Sendiri

- Penulis

Minggu, 18 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Dari kiri ke kanan, Kakak, Mama Kornelia Daghe, Aleksius Dugis (Baju hijau) dan Kepala Puskesmas Kisol, Hery Paul saat kunjung pasien yang sudah pulih di Kampung Sola, Desa Persiapan Ruan Selatan, Kecamatan Kota Komba, Kab. Manggarai Timur, NTT beberapa waktu lalu. (Foto/DOK/Puskesmas Kisol)

i

Dari kiri ke kanan, Kakak, Mama Kornelia Daghe, Aleksius Dugis (Baju hijau) dan Kepala Puskesmas Kisol, Hery Paul saat kunjung pasien yang sudah pulih di Kampung Sola, Desa Persiapan Ruan Selatan, Kecamatan Kota Komba, Kab. Manggarai Timur, NTT beberapa waktu lalu. (Foto/DOK/Puskesmas Kisol)

Indodian.com– Aleksius Dugis (35), warga Kampung Sola, Desa Persiapan Ruan Selatan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, menghirup udara segar setelah sebelas tahun dipasung. Aleksius Dugis, biasa disapa Leksi menderita gangguan jiwa. Melihat keadaanya yang semakin parah, keluarga mengambil keputusan untuk memasung di sebuah pondok untuk kenyamanan keluarga, lingkungan sekitar serta keselamatan dirinya. Awalnya, dipasung dua kaki tetapi karena melihat dua kakinya yang membengkak, keluarga memutuskan untuk memasung satu kaki saja.

Heribertus Paul menjelaskan awal kisah Leksi lepas pasung. Hal itu bermula dari kunjungan pertama dari tim medis Puskesmas Kisol bersama relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Kabupaten Manggarai Timur  pada 2019 yang lalu.

Baca Juga : Pelangi di Mataku
Baca Juga : Jejak Pelayanan Transpuan di Gereja Maumere

Sesudah kunjungan pertama tersebut, lanjut Heri, tim medis terus melakukan observasi serta konsultasi ke dokter Dedek di Kota Borong. Selanjutnya, Tim KKI memberikan resep obat untuk dikonsumsi oleh Leksi. Tim KKI memberikan obat khusus untuk Orang Dengan gangguan jiwa (ODGJ) kepada mamanya, Kornelia Daghe untuk dikonsumsi secara rutin selama dipasung.

“Dari 2019 hingga awal 2021, tim medis dan relawan KKI secara berkala mengunjungi sekaligus mengawasi minum obat secara rutin,” jelasnya. Kemudian, dua minggu lalu, lanjut Heri, ia mengunjungi lagi untuk mengontrol proses pemulihannya. Kelihatannya sudah agak membaik. Saat itu kaki Om Leksi bengkak karena terlalu lama dipasung.

Berita Terkait

Milenial Promotor Literasi Digital dalam Spirit Keberagaman Agama
Kasus Pasung Baru di NTT Masih Saja Terjadi
Seandainya Misa Tanpa Kotbah
Gosip
Sorgum: Mutiara Darat di Ladang Kering NTT
Tanahikong, Dusun Terpencil dan Terlupakan di Kabupaten Sikka              
Qui Bene Cantat bis Orat (Tanggapan Kritis atas Penggunaan Lagu Pop dalam Perayaan Ekaristi)
Namanya Yohana. Yohana Kusmaning Arum
Berita ini 401 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 7 Oktober 2023 - 18:23 WITA

Milenial Promotor Literasi Digital dalam Spirit Keberagaman Agama

Senin, 18 September 2023 - 17:32 WITA

Kasus Pasung Baru di NTT Masih Saja Terjadi

Selasa, 11 April 2023 - 09:37 WITA

Seandainya Misa Tanpa Kotbah

Senin, 27 Februari 2023 - 22:28 WITA

Gosip

Rabu, 30 November 2022 - 21:33 WITA

Sorgum: Mutiara Darat di Ladang Kering NTT

Jumat, 19 Agustus 2022 - 07:26 WITA

Tanahikong, Dusun Terpencil dan Terlupakan di Kabupaten Sikka              

Jumat, 5 Agustus 2022 - 13:20 WITA

Qui Bene Cantat bis Orat (Tanggapan Kritis atas Penggunaan Lagu Pop dalam Perayaan Ekaristi)

Rabu, 3 Agustus 2022 - 19:48 WITA

Namanya Yohana. Yohana Kusmaning Arum

Berita Terbaru

Cerpen

Pengemis Berwajah Dua

Sabtu, 8 Feb 2025 - 15:20 WITA

Agama

Yubileum, Nangahale & Bulldozer Pongah

Minggu, 26 Jan 2025 - 08:12 WITA

Filsafat

Paus Fransiskus: Spes non Confudit!

Jumat, 6 Sep 2024 - 23:37 WITA

Politik

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Senin, 26 Agu 2024 - 10:28 WITA