Sepucuk Surat untuk Pengantin Perempuan

- Penulis

Sabtu, 10 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ada sebuah gazebo bambu di puncak gunung itu, lengkap dengan empat buah kursi, meja kecil, dan asbak rokok yang juga terbuat dari bambu. Samwel menyingkirkan asbak itu dengan tangan kirinya dan meletakkan pena serta kertas di atas meja lalu duduk menghadap matahari pagi.

Jalanan yang berkelok di bawah sana masih basah oleh hujan semalam. Sebuah truck kayu penuh penumpang merayap enggan di antara lubang-lubang jalan dan sekawanan burung terbang melintasi gunung. Masyarakat desa di kaki gunung belum mulai beraktivitas pada jam-jam seperti ini, walaupun beberapa dapur sudah mengepulkan asap.

Jauh di bawah sana, sebuah lapangan bola, yang sebenarnya lebih menyerupai padang rumput ketimbang tanah lapang tempat orang bermain bola, terbentang dengan sebuah tiang listrik berdiri tepat di garis pinggirnya.

Baca Juga : Musisi Difabel Mata ini Ingin Memiliki Keyboard dan Membuka Kursus Musik
Baca Juga : Perempuan, Iklan dan Logika Properti

Di ujung baratnya, tepat di sudut, sebuah masjid berdiri anggun. Di sudut lain, di sebelah timur lapangan, dengan keanggunan dan posisi berdiri yang serupa dengan masjid itu, terdapat sebuah kapel yang baru dibangun awal tahun 2000 lalu. Kedua tempat sembayang itu saling menghadap dan menukar senyuman.

Berita Terkait

Pengemis Berwajah Dua
Suami Kekasihku
Lelaki Banyak Masalah
Teriakan-Teriakan Lia
Antara Hujan dan Air Mata
Sunset yang Hilang
Tanpa Tanda Jasa
Seratus Jam Mencari Sintus
Berita ini 122 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 15:20 WITA

Pengemis Berwajah Dua

Kamis, 18 April 2024 - 23:46 WITA

Suami Kekasihku

Kamis, 30 Maret 2023 - 19:39 WITA

Lelaki Banyak Masalah

Selasa, 14 Februari 2023 - 08:49 WITA

Teriakan-Teriakan Lia

Rabu, 28 September 2022 - 11:43 WITA

Antara Hujan dan Air Mata

Sabtu, 17 September 2022 - 18:20 WITA

Sunset yang Hilang

Minggu, 5 Desember 2021 - 08:45 WITA

Tanpa Tanda Jasa

Minggu, 14 November 2021 - 12:11 WITA

Seratus Jam Mencari Sintus

Berita Terbaru

Cerpen

Pengemis Berwajah Dua

Sabtu, 8 Feb 2025 - 15:20 WITA

Agama

Yubileum, Nangahale & Bulldozer Pongah

Minggu, 26 Jan 2025 - 08:12 WITA

Filsafat

Paus Fransiskus: Spes non Confudit!

Jumat, 6 Sep 2024 - 23:37 WITA

Politik

DPR Kangkangi Konstitusi: Apakah Demokrasi sudah Mati?

Senin, 26 Agu 2024 - 10:28 WITA